Berlatar masa Dinasti Ming, ceritanya berkisar pada romansa antara Jenderal Xu Lingyi dan putri selir Shiyiniang yang dimulai dari perjodohan. Meski terlahir dengan status rendah, Luo Shiyiniang sangat tegas dan percaya bahwa penglihatan wanita tidak boleh terbatas pada rumah tangga. Dia berharap untuk mengandalkan keterampilan menyulamnya sebagai tiket menuju kebebasan. Namun, keluarga Luo yang dulu dihormati berada dalam keadaan menurun. Berharap untuk menyelamatkan klan melalui aliansi pernikahan, Shiyiniang terpilih menjadi istri dari Adipati Yongping dan jenderal besar Xu Lingyi. Segalanya tidak mudah bagi Shiyiniang karena bias keluarga Xu terhadapnya. Meskipun demikian, dia berhasil memenangkan kepercayaan mereka melalui optimisme dan ketulusannya. Xu Lingyi juga menjadi tertarik pada berbagai kualitas indah Shiyiniang sehingga suami dan istri berhasil menemukan cinta setelah menikah.
Melalui dukungan Xu Lingyi, Shiyiniang membuka Paviliun Xian Ling untuk memiliki bengkel sulaman sendiri. Sementara itu, Xu Lingyi mengalami banyak kemunduran saat mencoba melindungi tanah airnya dan meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan mendukung pencabutan larangan maritim. Saat mereka menghadapi krisis yang bisa menjadi akhir bagi keluarga Xu, Xu Lingyi dan Shiyiniang terus mendukung satu sama lain dengan baik.
Berlatar masa Dinasti Ming, ceritanya berkisar pada romansa antara Jenderal Xu Lingyi dan putri selir Shiyiniang yang dimulai dari perjodohan. Meski terlahir dengan status rendah, Luo Shiyiniang sangat tegas dan percaya bahwa penglihatan wanita tidak boleh terbatas pada rumah tangga. Dia berharap untuk mengandalkan keterampilan menyulamnya sebagai tiket menuju kebebasan. Namun, keluarga Luo yang dulu dihormati berada dalam keadaan menurun. Berharap untuk menyelamatkan klan melalui aliansi pernikahan, Shiyiniang terpilih menjadi istri dari Adipati Yongping dan jenderal besar Xu Lingyi. Segalanya tidak mudah bagi Shiyiniang karena bias keluarga Xu terhadapnya. Meskipun demikian, dia berhasil memenangkan kepercayaan mereka melalui optimisme dan ketulusannya. Xu Lingyi juga menjadi tertarik pada berbagai kualitas indah Shiyiniang sehingga suami dan istri berhasil menemukan cinta setelah menikah.
Melalui dukungan Xu Lingyi, Shiyiniang membuka Paviliun Xian Ling untuk memiliki bengkel sulaman sendiri. Sementara itu, Xu Lingyi mengalami banyak kemunduran saat mencoba melindungi tanah airnya dan meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan mendukung pencabutan larangan maritim. Saat mereka menghadapi krisis yang bisa menjadi akhir bagi keluarga Xu, Xu Lingyi dan Shiyiniang terus mendukung satu sama lain dengan baik.