“Jika kamu memerah pipimu, kamu kalah.” Hidup dengan prinsip ini, siswa sekolah menengah Nishikata terus-menerus diolok-olok oleh tetangga tempat duduknya Takagi-san. Dengan harga dirinya hancur berkeping-keping, ia bersumpah untuk membalikkan meja dan kembali padanya suatu hari. Jadi, dia mencoba untuk menggodanya hari demi hari, hanya untuk mendapati dirinya menjadi korban ejekan Takagi-san lebih cepat daripada nanti. Akankah dia bisa membuat Takagi-san memerah karena malu bahkan sekali pada akhirnya?
“Jika kamu memerah pipimu, kamu kalah.” Hidup dengan prinsip ini, siswa sekolah menengah Nishikata terus-menerus diolok-olok oleh tetangga tempat duduknya Takagi-san. Dengan harga dirinya hancur berkeping-keping, ia bersumpah untuk membalikkan meja dan kembali padanya suatu hari. Jadi, dia mencoba untuk menggodanya hari demi hari, hanya untuk mendapati dirinya menjadi korban ejekan Takagi-san lebih cepat daripada nanti. Akankah dia bisa membuat Takagi-san memerah karena malu bahkan sekali pada akhirnya?